Prinsip akuntansi Indonesia terdiri dari sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) dalam bahasa Inggris disebut generally accepted accounting principles (GAAP).
Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) memungkinkan investor dan para pemangku kepentingan untuk membandingkan laporan keuangan antar perusahaan.
Karena PABU mempengaruhi bagaimana perusahaan melaporkan dan menyusun isi laporan tersebut maka semua pemangku kepentingan ingin lebih mengetahui dalam menentukan prinsip-prinsip tersebut, karenanya standar ditetapkan berdasar proses yang mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkaitan.
1. Konsep kesatuan usaha (business entity)
Perusahaan sebagai badan usaha (unit entity) berdiri dan terpisah dari pemilik. Seluruh transaksi yang terjadi dicatat dan diakui sebagai transaksi badan usaha, sehingga pendapatan dalam laporan laba rugi merupakan pendapatan badan usaha.
Asumsi ini penting untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan bahwa laba bersih yang diperoleh merupakan laba bersih badan usaha. Misalnya usaha ekspedisi yang dimiliki perorangan akan mencatat aktivitas bisnis, bukan aktivitas aset dan utang pemilik.
2. Konsep periodisasi (Periodicity)
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk hidup terus dalam jangka waktu tidak terbatas (going concern), sehingga kinerja perusahaan dapat diketahui bila perusahaan dilikuidasi, yaitu dengan cara membandingkan harta pada saat pendirian dengan harta saat badan usaha dilikuidasi.
Untuk tujuan penilaian keberhasilan perusahaan pada periode yang tidak terbatas tersebut dibagi menjadi periode pendek.
Pembagian periode yang tidak terbatas menjadi periode yang lebih pendek disebut dengan periodisasi, sehingga laporan laba-rugi harus disajikan berdasarkan periode waktu tertentu misalnya tahunan, semesteran, kuartalan atau bulanan.
Sebagian besar perusahaan menentukan periode akuntansi mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Namun dapat pula menetapkan periode akuntansi mulai 1 April dan diakhiri tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
Penentuan periode akuntansi dapat ditentukan oleh manajemen sesuai dengan kepentingan perusahaan yng bersangkutan.
Seringkali manajemen ingin segera mengetahui perkembangan perusahaan tanpa harus menunggu sampai akhir tahun. Penetapan periode akuntansi akan berpengaruh terhadap laba periodik.
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Continuity of Activity)
Asumsi kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan sebagai entitas didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, artinya pendirian perusahaan dimaksudkan berlaku sepanjang waktu.
Dengan asumsi tersebut maka semua harta perusahaan disajikan sebesar nilai perolehannya bukan nilai pasarnya pada tanggal neraca.
Namun untuk beberapa aktiva seperti tanah, jika harga perolehannya sdh dianggap tidak wajar karena nilai tanah yang selalu naik, maka perusahaan dapat menyajikan harga perolehan tanah setelah dilakukan appraisal (penilaian) oleh lembaga yang berwenang. Hal ini harus diungkapkan dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Konsep Objektivitas
Asumsi objektivitas menyatakan bahwa elemen yang ada pada neraca disusun berdasarkan anggapan tidak rancu (bias) dan disajikan untuk semua golongan pengguna laporan keuangan.
Pencatatan dan pelaporan akuntansi harus didasarkan pada data yang objektif, bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Contoh di dalam pertukaran antara penjual dan pembeli, harga terbaik akan dicapai jika nilai akhir telah disepakati.
5. Konsep Unit Moneter
Konsep unit moneter menyatakan bahwa yang dicatat dan dilaporkan oleh akuntansi hanyalah data transaksi yang dapat dinyatakan dengan uang misalnya Rupiah, Dolar, Ringgit dan lain-lain.
Uang adalah alat ukur yang dapat digunakan serta memungkinkan adanya keseragaman dalam pencatatan dan pelaporan pada transaksi bisnis. Jika suatu transaksi berbeda satuan mata uang dalam penyajian laporan keuangan, maka harus dilakukan konversi mata uang tersebut.
Manajemen harus menentukan tujuan perusahaan didirikan. Sumber-sumber ekonomi seperti aktiva merupakan elemen penting dalam pencapaian laba maksimum, sehingga perusahaan harus mengoptimalkan pemanfaatan aktiva tersebut.
Akuntansi berperan membantu menyampaikan informasi tentang bentuk aktiva, sumber aktiva dan penggunaan aktiva sehingga pemangku kepentingan mampu menggunakan informasi tersebut secara baik dan membuat keputusan yang tepat Berikut disajikan aliran dan peranan aktiva di dalam perusahaan.
Post a Comment