Sebagaimana pembahasan terdahulu, Kebijakan anggaran dapat dilakukan dengan cara anggaran berimbang, surplus, dan defisit. Kebijaksanaan dalam penyusunan APBN maupun APBD di dasarkan pada asas anggaran berimbang (balance budget).
Anggaran berimbang artinya bahwa semua pengeluaran disusun berdasarkan pada penerimaan untuk mencapai keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Penempatan asas berimbang dalam kebijakan anggaran pada akhirnya akan mendapat kesamaan jumlah antara penerimaan dan pengeluaran.
Dengan kebijakan berimbang diharaiikan kestabilan ekonomi dapat dipertahankan dan dapat menghindarkan defisit. Selain kebijakan anggaran berimbang, dikenal pula adanya anggaran surplus dan anggaran defisit.
Apabila belanja lebih kecil daripada anggaran, disebut sebagai anggaran surplus. Sebaliknya, apabila anggaran lebih kecil daripada pengeluaran atau pengeluaran lebih besar daripada anggaran, disebut anggaran defisit.
Masing-masing kebijakan anggaran mempunyai kecenderungan tersendiri. Pada sistem anggaran berimbang misalnya, perekonomian cenderung berjalan stabil jika dibandingkan dengan kebijakan anggaran defisit dan surplus.
Kebijakan anggaran defisit cenderung mendorong timbulnya tingkat inflasi yang lebih tinggi. Dengan ditempuhnya pencetakan uang untuk menutup defisit berarti menambah jumlab uang yang beredar, dan selanjutnya akan mendorong naiknya tingkat harga dan merosotnya nilai uang.
Kalau keadaan tersebut berlangsung terus-menerus maka inflasi dapat terjadi. Kebijakan anggaran surplus cenderung menimbulkan gejala deflasi. Surplus anggaran dapat menimbulkan keadaan jumlah uang yang beredar semakin kecil, yang pada akhirnya menyebabkan tingkat harga cenderung turun (gejala deflasi).
Sebagaimana pembahasan sebelumnya Kebijakan anggaran yang dianut di Indonesia sebelum tahun 2001 menggunakan anggaran berimbang dinamis, dan sejak tahun 2001 menggunakan kebijakan anggran surplus/defisit.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan anggaran sangat mempengaruhi ekonomi suatu negara, dan berarti juga ikut mempengaruhi tingkat kemakmuran negara melalui terciptanya stabilitas moneter.
Kelangsungan anggaran negara menjadi isu penting di saat krisis ekonomi yang menimbulkan kerusakan di berbagai bidang telah meningkatkan beban belanja APBN dalam jumlah sangat besar. Tambahan beban tersebut meliputi alokasi dana APBN untuk
- Pembayaran bunga program rekapitalisasi dan restrukturisasi perbankan;
- Pembiayaan program Jaring Pengaman Sosial; dan
- Membengkaknya kebutuhan anggaran untuk subsidi, terutama subsidi BBM
Beban APBN juga bertambah berat sebagai akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya USD.
Oleh karenanya mempertahankan kelangsungan anggaran negara merupakan salah satu hal yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pemerintah, terutama menghadapi tahun –tahun kedepan yang diprediksi akan menjadi tahun yang berat bagi bangsa ini.
Post a Comment