Marketing memegang peranan sangat penting dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan atau pebisnis sangat penting untuk memiliki strategi yang tepat dan efisien guna merebut pasar seluas mungkin dan juga harus mengembangkan metode strategi sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan usahanya.
Kerangka acuan dibutuhkan sebagai indikator benar tidaknya tindakan-tindakan yang sudah diambil. Keberlangsungan hidup perusahaan sangat bergantung pada strateginya dalam menguasai pasar dan merebut hati konsumen.
Semakin besar sebuah perusahaan, semakin kompleks pula tantangan yang dihadapi, baik dari internal maupun eksternal. Untuk itu perusahaan harus dapat mengenal berbagai ancaman dan peluang dari lingkungan tersebut.
Di samping itu, juga harus memahami kekuatan dan kelemahan sendiri, sehingga dapat mengambil keputusan secara tepat. Selera dan pola konsumen yang sangat dinamis, juga hal yang perlu menjadi perhatian perusahaan.
Strategi merupakan tindakan yang memiliki sifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilaksanakan dengan didasari dari sudut pandang sebagimana yang diharapkan para pelanggan di masa depan (Hamel dan Prahalad, 2021).
Oleh sebab itu, melakukan aktivitas strategi pada umumnya selalu dimulai dari sesuatu yang dapat terjadi, bukan memulainya dari sesuatu yang apa yang terjadi.
Sedangkan pemasaran menurut (Kotler, 2005) yaitu prestasi dari bermacam-macam aktivitas untuk mencari capaian sasaran organisasi melalui tindakan mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien dan sekaligus mengatur arus barang dan juga pemuas kebutuhan produsen atau klien.
Dengan demikian, maka tujuan pemasaran tersebut secara umum adalah untuk mencapai sasaran organisasi/perusahaan. sasaran tersebut dicapai dengan melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, salah satunya adalah dengan menyediakan produk sesuai selera konsumen.
Tersedianya produk/barang sesuai kebutuhan dan selera konsumen akan membutuhkan pengaturan arus barang tersebut, sehingga dibutuhkan sebuah strategi untuk mewujudkan hal tersebut.
Strategi marketing atau strategi pemasaran secara umum diartikan sebagai tindakan pengambilan keputusan-keputusan terkait dengan komponen-komponen: biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diinginkan dan situasi persaingan. Secara spesifik, pengertian strategi pemasaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Chang dan Campo (1980), memandang strategi marketing sebagai suatu isu sentral dan krusial dalam menjalankan fungsi pemasaran.
- Guiltiman dan Paul (1985), berpendapat bahwa strategi marketing merupakan “a broad means of achieving given aims”.
- (Zikmund and D’Amico, 1989), menyampaikan bahwa: “Marketing strategi includes the identification and evaluation of opportunities, analysis of market segment, selection of a target market or of target markets, and planning an appropriate marketing mix”.
- Rao dan Stechkel (1995), menjelaskan strategi marketing dari sisi menejer. Menurutnya bahwa pada umumnya para menejer mengartikan strategi pemasaran sebagai: “... the way you go about accomplishing your objectives”.
- (Kotler and Amstrong, 2006), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai sebuah logika pemasaran di mana unit bisnis berharap untuk dapat mencapai sasaran pemasaran yang diinginkan perusahaan. Mereka juga diketahui sebagai pengagas strategi pemasaran kompetitif (competitive marketing strategy). Strategi pemasaran kompetitif adalah strategi yang menempatkan perusahaan secara kuat di tengah para pesaing dan hal ini sangat dimungkinkan terciptanya keunggulan strategis perusahaan yang kokoh.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi maketing pada prinsipnya adalah usaha-usaha yang dilaksanakan guna tercapainya tujuan tertentu. Dalam merancang strategi pemasaran, biasanya kita berpedoman pada pengertian yang disampaikan oleh (Zikmund and D’Amico, 1989).
Strategi marketing yang sudah disusun sedemikian rupa, adakalanya menjadi berubah. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berikut ini:
1. Daur hidup produk
Daur hidup produk harus menjadi perhatian utama dalam penyusunan strategi marketing. Strategi yang disusun seyogyanya menyesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran. Perubahan pada salah satu tahapan daur hidup produk, bisajadi akan menyebabkan perubahan strategi marketing.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran hendaklah disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah perusahaan berada pada posisi memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. Perubahan posisi perusahaan dalam persaingan, memaksa pihak perusahaan untuk mengubah strategi marketing
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi. Perubahan iklim ekonomi secara global, nasional atau lokal, mengharuskan pihak perusahaan untuk mengubah strategi pemasaran agar tetap bertahan hidup.
Post a Comment